Makalah Tiga Ciri Munafiq

Makalah Tiga Ciri Munafiq


Kata Pengantar

Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi, segala puji hanya milik-Nya, Tuhan Yang Maha Esa. Adalah berkat rahmat-Nya saya berhasil menyelesaikan makalah sederhana ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhamad SAW. Dalam makalah sederhana yang berjudul “Tiga Ciri Munafik” saya mencoba memaparkan sedikit tentang ciri-ciri orang-orang yang nifaq atau munafiq. Semoga makalah sederhana bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.
BAB I
LATAR BELAKANG
A. Pendahuluan
      Dalam Agama Islam terdapat banyak akhlak mulia yang mengatur tingkah laku manusia sesuai Al-Qur’an dan Hadits. Apabila serang muslim menerapkan akhlak mulia sebagaimana yang dicontohkan Nabi maka muslim tersebut akan memperoleh kemuliaan tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat. Nifaq adalah salah satu akhlak tercela yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an maupun Hadits. Seorang Muslim sudah sepatutnya mengetahui serta menghindari sifat Nifaq karena merupakan akhlak tercela.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang  dimaksud Munafiq dan Nifaq ?
2. Bagaimana ciri-ciri orang yang Nifaq menurut Hadits ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Munafiq dan Nifaq
Munāfiq atau Munafik (kata benda, dari bahasa Arab: منافق, pluralmunāfiqūn) adalah terminologi dalam Islam untuk merujuk pada mereka yang berpura-pura mengikuti ajaran agama namun sebenarnya tidak mengakuinya dalam hatinya. Munafik (المنافق) artinya adalah orang yang nifaq (النفاق). Nifaq secara bahasa berarti ketidaksamaan antara lahir dan batin. Jika ketidaksamaan itu dalam hal keyakinan, hatinya kafir tetapi mulutnya mengatakan beriman, maka ia termasuk nifaq i'tiqadi. Pada zaman Rasulullah SAW, di Madinah ada munafik-munafik jenis ini dengan gembongnya bernama Abdullah bin Ubay bin Salul. Nifaq jenis ini seperti firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah :
                  وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آَمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآَخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ
Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (QS. Al-Baqarah : 8)
Karena kemunafikan itu masalah hati yang tersembunyi, maka tidak seorangpun yang bisa memastikan seseorang itu munafik atau bukan. Bahkan sahabat sekaliber Umar bin Khatab pun tidak mengetahuinya. Hanya seorang sahabat yang tahu satu per satu orang-orang munafik di Madinah waktu itu. Dialah Hudzaifah Ibnul Yaman. Hudzaifah mengetahui siapa orang-orang munafik karena Rasulullah SAW memberitahukan kepadanya. Itu merupakan salah satu keutamaan Hudzaifah sehingga ia dijuluki pemegang rahasia Rasulullah.
B. Ciri-ciri orang yang nifaq dalam Hadits
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ (رواه البخارى ومسلم)
"Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, apabila berkata, ia berdusta, apabila berjanji, ia mengingkari, dan apabila dipercaya, ia berkhianat."(H.R. Al-Bukhari no. 32 dan Muslim no. 89).

1. Jika berbicara ia berbohong
Inilah tanda munafik yang pertama; gemar berbohong. Semakin sering berbohong, semakin dekat dengan kemunafikan.
Dalam hadits lain Rasulullah SAW pernah mensifati seorang mukmin. Bahwa mungkin saja seorang mukmin itu penakut, mungkin saja bakhil, tetapi tidak mungkin seorang mukmin itu pembohong.

2. Jika berjanji ia mengingkari
Inilah tanda munafik yang kedua; gemar mengingkari janji. Semakin sering mengingkari janji, semakin dekat dengan kemunafikan. Karenanya, berhati-hatilah dengan janji.
Tanda munafik yang kedua ini tidak lebih mudah dihindari daripada tanda munafik pertama. Sering kali seorang muslim sudah mampu menjaga agar perkataannya benar, menghindari berbohong, tetapi ia masih mudah berjanji padahal ia tahu dirinya sulit memenuhi janji itu. Apalagi jika seseorang menjadi pemimpin; dorongan untuk berjanji biasanya lebih besar. Maka intensitas memberikan janji semakin besar. Lihatlah praktik kampanye di zaman sekarang. Bukankah dalam satu pertemuan saja bisa dicatat sekian banyak janji? Berhati-hatilah.

3. Jika diberi amanah ia berkhianat
Ini tanda munafik yang ketiga; mengkhianati amanah. Semakin sering dilakukan, semakin dekat dengan kemunafikan. Semakin besar amanah yang dikhianati, semakin jelas tanda kemunafikan. Sekali lagi, meskipun kita tidak bisa memastikan.

Perilaku munafik merupakan perilaku tercela. Perilaku ini sangat berbahaya. Adapun bahayanya sebagai berikut.
1. Orang munafik tidak dipercaya oleh orang lain
2. Terjadi konflik di dalam dirinya, sehingga tidak ada ketenteraman, dan muncul keraguan di dalam hatinya.
3. Orang lain terjerumus dengan ajakannya
4. Merugikan masyarakat, karena orang-orang munafik itu selalu ingin menimbulkan  kerusakan.
Orang yang munafik akan ditempatkan pada tempat yang paling dasar dari neraka.
Allah swt. berfirman  dalam surah An-Nisa 145
145. Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.
BAB III
PENUTUP
      Seperti telah dijelaskan dalam hadits, munafiq memiliki tiga ciri utama. Sebagai muslim kita harus mewaspadai dan menjauhi ciri-ciri munafiq agar tak satupun ciri munafiq ada dalam diri kita karena munafiq adalah akhlak tercela yang tidak hanya merugikan diri sendiri tapi juga orang lain. Sekian, semoga tulisan sederhana ini bermanfaat, wa Allahu’alam.
DAFTAR PUSTAKA
• http://rhyenaaprii.blogspot.com/2012/11/makalah-tanda-tanda-munafik.html
• https://plus.google.com/106236425983429635370

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Pasar Persaingan Sempurna, Oligopoli, Monopoli dan Monopolistik

Pengajian Ahad pagi di kompleks Ponpes Al Itqon